Senin, 12 September 2011

Putra Binuang Membangun - PBT Racing Team



Satu lagi tim balap asli dari kalimantan selatan, tepatnya dari kecamatan binuang, yang mulai menapaki panasnya persaingan dunia balap region dua atau yang sering disebut region jawa, menyongsong nama PBM PBT ini tim memang ingin mengangkat nama daerahnya ke pentas balap nasional, PBM PBT ini singkatan dari "Putra Binuang Membangun, Putra Banua Tapin" kata Maulana Noor Khairi yang berperan sebagai pembalap tunggal ditim yang juga milik ayahnya tersebut

Dengan hanya menggunakan 1 pembalap yang juga asli putra daerah Binuang, tim siap bertempur di region jawa, bukan hanya itu, tim juga turut berkecimpung di region kalimantan, dalam artian tim bermain di dua region sekaligus.

Bermain di dua region sekaligus itu bagus sekali, melihat region jawa terkenal dengan pembalap yang memiliki skill dan talenta di atas rata rata ini bagus buat pembalap itu sendiri, makin lama bermain di region jawa, mental tanding akan semakin terasah tajam.

Begitu pula bermain di region kalimantan, karena di region kalimantan hampir semua serial gelaran motoprix menggunakan sirkuit permanent bukan pasar senggol, ini bagus buat persiapan naik ke indoprix, karena di indoprix menggunakan sirkuit permanen yang mengandalkan teknik rolling speed, bukan stop n go kaya dipasar senggol.

Bisa kita liat pembalap jawa memiliki skill dan talenta di atas rata rata, tapi butuh waktu bagi pembalap region jawa untuk beradaptasi di indoprix, ini dikarenakan pembalap jawa terbiasa menggunakan arena pasar senggol buat pagelaran serial motoprix mereka, jadi pembalap jawa butuh adaptasi buat pembalap mereka. Beda dengan kalimantan serial motoprix mereka menggunakan sirkuit permanent, tapi sayang persaingan region kalimantan kurang panas.

Okee, udahan dulu ngebahas plus minusnya region jawa dan region kalimantan, sekarang saatnya kembali lagi ke profile tim.

Dengan menyosong semangat juang Pangeran Antasari yang memiliki semboyan " haram manyarah waja sampai kaputing " yang arti garis besarnya adalah " tidak boleh menyerah maju pantang mundur " di setiap balapan semboyan itulah yang diterapkan Lana panggilan akrabnya Maulana

ini dia petikan langsung dengan Maulana Noor Khairi "Kunci aku nih brad, tertulis dikepala motor jupiterku seng penting happy (yang penting happy), kita balapan tuh yang penting happy, gak usah ada beban. Mungkin kebanyak bos sekarang pembalapnya dibebani untuk harus menjadi nomer 1 atau apalah, kebanyakan pembalap menjadikan hal itu suatu beban. Kalo menurut aku ya, balapan itu jangan ada beban. Yang penting Fight sekuat tenaga. Jangan ada kata menyerah, kalonya ibarat perang tuh sampai titik darah penghabisan. Apalagi aku menjunjung nama Kalsel di motoprix jawa, itu tanggung jawab aku, tapi itu bukan suatu beban kok ".

Tim tidak asal asalan terbukti pembalap dipersiapkan secara matang oleh timnya, sang pembalap di didik langsung oleh Hendriansyah yang memiliki julukan Dewa Road Race tersebut. Di Hendriansyah Racing School atau HRS, selama 3 bulan pembalap diberi teori dan praktek langsung oleh Hendrianysah yang saat ini menjadi pembalap reguler indoprix.

Pemakai nomor start 77 ini bisa dikatakan beruntung tidak usah bersusah payah mencari sponsor, pembalap dapat dukungan sponsor yang bisa dikatakan kuat dari segi dana yakni BGM HBM milik H.Rihan, bukan hanya itu tim PBM PBT baru baru saja menjalin kerjasama dengan Ahrs, tepatnya setelah gelaran Motoprix Region 2 Kemayoran tanggal 11 september tadi tim diundang oleh Ahrs ke markas mereka untuk menjalin sebuah kerjasama.

Oke kita lihat kiprah balap dari Maulana Noor Khairi di pentas balap nasional. Semangat Braaaad....

#RWP66

Sabtu, 10 September 2011

Hadi Wijaya raih Superpole UB 115 di Japan


9 September 2011 Hadi Wijaya berkesempatan naik podium di Round 4 ajang PETRONAS Asia Road Racing Championship (ARRC) underbone 115cc. Hasil kualifikasi di Sircuit Racing Autopolis Internasional, Jepang hari ini.

Sang juara 2010 underbone 115cc akan menampilkan pertunjukan yang mengesankan untuk merebut posisi terdepan pertamanya musim ini setelah muncul tercepat di sesi kualifikasi kedua dengan 1:31.583. Hadi berhasil mememcahkan rekor tagun lalu yang sebelumnya dipegang oleh rekan senegaranya, Fitriansyah Kete pada 1:33.048 s.

Setelah Hadi wijaya grid kedua ditempati oleh Rafid Topan Sucipto. Pembesut Yamaha Racing CKJ tjm yang memimpin klasemen saat ini di underbone 115cc. berdasarkan waktu putaran dalam kualifikasi 1 di mana ia mencatat 1:32.443 detik

Ketiga datang di Malaysia, Mohd Rosli Mohd Ramdan (PETRONAS Syntium Moto Yamaha AHM) dengan 1:32.809 s.

"Atas posisi pole di Autopolis,tuan rumah Kawasaki merasa senang!" kata Hadi.

Indonesia yang melanjutkan untuk menilai kinerja, "Saya percaya semua orang merasa cuaca memainkan faktor penting di sini, terutama di kualifikasi kedua itu suram sehingga kami harus mengubah setup.. Dari sana saya hanya terfokus pada mendapatkan laptime lebih baik tapi itu tidak mudah. ​​"

Berbicara tentang target untuk lomba, Hadi berharap untuk mengulang kesuksesan musim lalu menang di sini dan menjembatani kesenjangan 39 poin antara dirinya (86 poin) dan pemimpin kejuaraan, Topan (125 poin).

"Saya ingin menang lagi di sini, di Autopolis Ini tidak akan menjadi balapan mudah karena aku melawan banyak pengendara cepat.. Jadi besok strategi saya adalah untuk mencoba untuk membuat istirahat awal dari paket dan naik aman seperti mungkin cara ini mudah-mudahan. aku bisa mengambil poin maksimum dan menutup kesenjangan titik dengan Topan, "menyimpulkan Hadi.

Sementara pembalap tercepat untuk latihan bebas kemarin, Norizman Ismail (Harian Metro SCK Y-TEQ Honda Racing) bersama-sama dengan rekan setimnya dan pasangan Hadi Gupito Kresna mengambil baris kedua berdasarkan hasil dari kedua kualifikasi dengan 1:33.154 s, 1:33.459 dan 1 : 33.533s masing-masing.

Tim Rafid, Ahmad Afif Amran akan memulai balapan dari baris ketiga bersama dengan Mohd Rozaiman Mohd Said (MOTUL Yamaha YY Pang) dan Denny Triyugo diikuti oleh Prawat Yannawut (Yamaha Thailand Racing), Zaidy Mohd Zaifaizal dan Mohd Zaqhwan Zaidi (Pachie Yuzy Honda Racing ) pada baris keempat.

Sisanya grid terbuat dari Jirawut Ratsamee, Sudarmono, Mohd Ariff Amirul Musa, Yohanes Lery F Enriquez (Tim Suzuki Pilipinas dan Ren Toba (PETRONAS Syntium Moto Yamaha AHM).

Jumat, 09 September 2011

Sirkuit Balipat Binuang











Sebenarnya bukan hanya sukses H.Yudhistira yang membuat maniak balap Jawa harus berbenah. Melihat Sirkuit Balipat Binuang, di Kalimantan Selatan pun seharusnya Jawa merasa tertampar. Sebab, jauh dari keramaian publikasi, Balipat justru menyuguhkan sirkuit permanen road race yang bisa dibilang terbaik di Indonesia.

Soal Lay-Out sudah serind diulas. Tapi, ada tambahan yang makin menarik soal Balipat. Dari titik manapun, penonton bisa melihat 99 persen aksi pembalap di sirkuit. Apalagi penonton di tribun. Mereka dipayungi atap yang bikin panas menyingkir, Paddock dibuat mewah, mungkin mirip rumah sederhama tipe 36 dengan warna-warni menarik.

itus saja? Maaf..., salah jika beranggapan balipat akan berpuas diri. Kabar yang didapat dari H.Rihan Variza, selaku pemilik sirkuit yang juga mantan pembalap Indoprix dimusim balap 2007 dan 2008 ini, mengatakan Balipat akan terus berbenah. Rencana, jalur pit-lane akan didekatkan lagi dengan pit. Selain itu, akan ada perbaikan untuk fasilitas penonton lainnya.

Upaya pengelola Balipat tidak berhenti disitu. Akan ada pengembangan besar. Rencananya, balipat diubah untuk memenuhi standar balap Asia. Sehingga, Balipat akan menjadi tuan rumah gelaran FIM Asia Road Racing Championship atau Asian GP.
"rencananya Trek akan diperpanjang menjadi 3 km. Desain tikungan juga berbeda" ungkap H.Ciut yang juga paman H.Rihan ini.